Senin, 21 Maret 2011

Bagaimana Pengaruh Etnis dan Kultur pada Intelegensi dan Tes Apa yang Tepat untuk Semua Kultur ?


Etnis dan Kultur di tiap daerah, negara, bahkan benua pastilah akan berbeda satu sama lainnya. Lalu bagaimanakah dengan intelegensi mereka ? Semua pertanyaan ini pastilah akan terbersit dibenak kita. Berikut ini kita akan membahas masalah ini satu persatu.

Seperti yang kita semua ketahui, di Amerika terdapt perbandingan ras yang sangat menonjol antara Amerika berkulit putih dan juga Amerika-Afrika berkulit hitam. Pada saat mereka mengikuti tes intelegensi, muncul rata-rata bahwa yang berkulit putih memiliki kecerdasan yang lebih tinggi. Namun apakah kita bisa langsung berkesimpulan bahwa perbedaan etnis menjadi penyebabnya ? Ternyata TIDAK. Setelah ruang gerak yang diberikan kepada mereka yng berkulit hitam jadi semakin leluasa, kebebasan yang mereka miliki semakin banyak, dan hak yang semakin bertambah, pendidikan merekapun sudah mulai mendapatkan titik terang. Bahkan kini mereka dapat bersaing dengan bangsa kulit putih sehingga jelas bahwa etnis tidak menjadi penyebab perbedaan tingkat intelegensi seseorang, Namun lebih tepatnya diakibatkan oleh lingkungan.

Lalu bagaimana dengan permasalahan adanya bias kultural seperti yang terjadi dibeberapa negara. Kebanyakan tes intelegensi awal mengandung bias kultural, tes itu lebih memihak kepada yang lebih berkuasa dan lebih tinggi stratanya. Atau bahasa yang dipakai pada tes sulit dipahami akibat bedanya bahasa sehari-hari yang digunakan pada proses kehidupan. Maka banyak ahli mulai mengusahakan versi tes intelegensi kontemporer mereduksi bias-bias kultural tersebut.

Saat ini telah ada tes yang fair secara kultural yaitu tes yang diusahakan bebas dari bias kultural. Tes ini memiliki dua jenis :
1.       Berisi item-item yang diyakini dipahami oleh anak dari semua jenis etnis dan sosioekonomi.
2.       Tidak menggunakan item verbal.

Namun usaha ini juga belum bisa dianggap berhasil karena tingkat kecerdasan ditiap negara memiliki patokan yang bervariasi. Karena itulah sudah sewajarnya kita terus mengusahakan untuk membuat tes intelegensi yang jauh lebih baik lagi.

Sumber: Santrock, J.W. Psikologi Pendidikan edisi kedua. 2010. Jakarta : Kencana


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar