Vygotsky
menyatakan bahwa kemampuan kognitif seseorang berasal dari hubungan sosial dan
kultur. Baik itu kultur individual maupun hubungan pendidikan dengan
perkembangan berperan penting dalam perkembangan kognitif karena memberi dasar
untuk menyimpulkan asumsi dasar tentang pembelajaran. Menurut Vygotsky, kultur
bukan hanya memberi latar untuk pengembangan kognitif individual. Kultur juga
memberi simbol-simbol kultural (perangkat psikologis) dan anak belajar berpikir
dengan bentuk penalaran ini.
Paragraf
di atas menyadarkan saya bahwa memang kultur yang ada di kehidupan sehari-hari
sangat berpengaruh akan perilaku dan proses pembelajaran saya. Seperti beberapa
posting saya sebelumnya, kali ini
lagi-lagi saya akan memberikan contoh berupa pengalaman saya ketika berada di
bangku Sekolah Menengah Atas. Seperti yang sudah sering saya beritahukan bahwa
dulu saya menjalani pendidikan dengan sistem boarding school dimana saya tidak hanya menimba ilmu saja di
sekolah tersebut, tapi saya menghabiskan enam dari tujuh hari yang saya miliki
setiap minggunya dengan tinggal di asrama. Tentunya dengan latar belakang
kehidupan sekolah yang seperti ini, proses pembelajaran sayapun menjadi berbeda
dengan siswa yang bersekolah di SMA reguler.
Dengan
atau tanpa saya sadari, sedikit banyaknya sistem sekolah yang demikian membuat
saya menjadi terbiasa dengan pola hidup dan pola pembelajaran yang disesuaikan
dengan kultur tersebut. Di SMA saya, kami dituntut untuk menghabiskan waktu
belajar tidak hanya dari pagi hingga siang hari, tetapi pagi hingga malam hari
yang dibagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi sekolah biasa (seperti sekolah
reguler, pagi hingga siang), sesi pengayaan (bimbingan belajar di sore hari
namun wajib diikuti seluruh siswa), dan belajar mandiri (belajar bersama
kelompok yang sudah dibagikan oleh guru dan dilaksanakan pada malam hari dari
pukul 21.00 hingga 23.00). Dengan terbiasanya saya menghabiskan waktu dengan
pola belajar yang seperti ini pada akhirnya membuat saya tidak terlalu sulit
beradaptasi dengan sistem perkuliahan saat ini di Fakultas Psikologi USU yang
bahkan ada jadwal kuliah hingga sore hari atau menghabiskan waktu membuat tugas
hingga larut malam. Karena sejak SMA saya sudah terbiasa belajar di kelas atau
mengerjakan tugas hingga sore atau malam hari.
Referensi : Gtedler, Margaret E. (2011). Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 komentar:
Posting Komentar