Selasa, 15 Oktober 2013

Mengulas Pengalaman Berdasarkan Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Tugas posting-an ini bisa dikatakan cukup terlambat dari waktu deadline yang seharusnya. Bukannya beralibi, tapi LUPA bisa disebut sebagai alasan yang cukup klise namun mampu menjelaskan kenapa keterlambatan ini terjadi *sigh* Mungkin keenakan liburan (jadi ingat, selamat hari raya idul adha semuanyaaaa ~), jadi kelupaan untuk posting tugas kali ini padahal udah selesai dikerjain -_-

Oke, tanpa banyak basa-basi, langsung ke poin utama dari posting-an kali ini. Apalagi kalau bukan pembahasan teori berdasarkan pengalaman. Dan kali ini tokoh serta teori yang diangkat adalaaaaah ... (backsound: jreng jreng jreng) Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Orang-orang yang berkecimbung (bahasanya -__-) di dunia psikologi atau pendidikan pasti tidak asing lagi dengan nama Beliau kan. Iya kan iyaa kannnn ~~~ (maksa K)

Jean Piaget. Nama tersebut mungkin akan sangat melekat dengan teori yang sering dijumpai di dunia pendidikan. Beliau memang terkenal dengan teori perkembangan kognitif di mana teorinya berfokus untuk menemukan asal muasal logika alamiah dan tranformasinya dari satu bentuk penalaran ke penalaran lainnya yang dibangun oleh individu pada berbagai fase perkembangan kognitif.

Terdapat empat faktor esensial yang mempengaruhi transformasi dari satu bentuk penalaran ke bentuk lainnya, yaitu:
1.      Lingkungan
2.      Kematangan
3.      Pengaruh sosial
4.      Suatu proses yang dinamakan ekuilibrasi yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi kecerdasan ketika melakukan transformasi besar

Dalam teorinya Piaget membagi empat periode tahapan perkembangan kognitif. Tahapan ini dibagi berdasarkan usia individu. Tahapan ini tidak sesuai dengan dengan tujuan awal karyanya. Tahap ini merepresentasikan jenis isu-isu logika yang bisa ditangani anak pada fase tertentu dalam perkembangannya. Dalam tahap ini juga Piaget merefleksikan perubahan kesadaran anak tentang proses berpikirnya sendiri. Ia mengidentfikasi tiga peringkat (Pons&Harris, 2001), yaitu :
·         Peringkat pertama, kesadaran praktis yang muncul pada periode sensorimotor
·         Peringkat kedua, kesadaran konseptual diasosiasikan dengan pemikiran operasional konkret
·         Peringkat ketiga, kesadaran reflektif yang penting bagi perkembangan pemikiran operasional formal

Periode Tahapan Perkembangan Kognitif Jean Piaget
Tahap
Proses Penalaran
Periode Sensori Motor
(Kelahiran – 1 tahun)
Kecerdasan prasimbolik dan praverbal berkaitan dengan perkembangan pola tindakan. Inferensi dimulai ketika bayi mengembangkan relasi antar tindakan.
Periode Praoperasional
(2-3 tahun hingga 7-8 tahun)
Permulaan sebagian pemikiran logis, namun pemikiran dan keputusan anak didasari pada petunjuk perseptual.
Periode Operasional Konkret
(7-8 tahun hingga 12-14 tahun)
Berkembangnya cara berpikir logis berhubungan dengan objek yang konkret. Anak mulai mengembangkan beberapa kemungkinan dalam situasi secara sistematis.
Periode Operasional Formal
(di atas 14 tahun)
Kapabilitas untuk secara logis menangani situasi multifaktor mulai muncul. Penalaran bergerak dari situasi hipotesis ke konkret.


Dulu, pada saat saya baru lahir dan mungkin juga terjadi hampir pada semua bayi, ketika ada yang menyentuh kulit bayi, maka secara refleks bagian tubuh tersebut akan tersentak. Misalnya ibu saya menyentuh tangan saya, maka secara refleks saya akan terbangun dan menggerakkan tangan saya tersebut. Setelah beberapa bulan lahir, ketika saya sudah mampu bergerak dengan lebih leluasa, maka mulailah terbentuk kebiasaan apabila tangan saya disentuh maka dengan refleks tangan saya akan bergerak merespon dan kepala serta mata saya akan mengarah kepada objek yang menyentuh saya. Tahapan inilah yang disebut dengan tahap sensorimotor.

Beranjak ke periode berikutnya yaitu saat memasuki masa-masa di playgroup atau sebelum masuk TK, apabila saya membuat sesuatu yang salah misalnya menumpahkan air secara sengaja ke lantai, lalu saya dimarahi oleh orang rumah saya, maka saya berpikir bahwa mereka membenci saya apabila saya menumpahkan air ke lantai sehingga saya tidak akan dibenci apabila saya tidak melakukan hal tersebut. Menurut saya pada saat itu saya dibenci karena saya menumpahkan air dengan sengaja, padahal sebenarnya saya dimarahi bukan karena saya dibenci tetapi untuk menghindari saya akan terpeleset apabila ada air di lantai. Saat itu saya belum mampu memikirkan hal tersebut. Itulah bukti bahwa pada usia tersebut periode perkembangan kognitif saya masih di tahap kedua.

Pada periode ketiga sangat jelas saya alami pada saat belajar matematika di bangku Sekolah Dasar. Guru menjelaskan mengenai bentuk-bentuk bangun datar dan bangun ruang. Saya dapat mengatakan bahwa bangun tersebut merupakan bentuk kubus pada saat guru menunjukkan contoh yaitu kotak kapur misalnya. Namun pada saat guru menjelaskan suatu bentuk dengan kata-kata dan buka berupa gambar atau benda, sulit bagi saya membayangkannya.

Masuk ke periode terakhir dari teori Piaget mulai berlangsung saat masa-masa pubertas dulu, saat pertama-tama mulai mengenal rasa suka terhadap lawan jenis. Secara jelas, rasa suka atau perasaan cinta tidak memiliki bentuk konkret yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata kita. Namun, saya paham ketika tiba-tiba saya merasa deg-degan, malu, dsb di depan lawan jenis, maka hal tersebut dapat saya pahami dengan sendirinya dapat terjadi karena saya sedang menyukai orang tersebut atau sedang jatuh cinta.

Dari pengalaman dan teori yang terjabarkan di atas, dapat kita sadari bahwa sesungguhnya setiap individu akan mengalami periode-periode perkembangan kognitif tersebut. Begitu juga dengan saya. Apabila saya mengingat kembali masa-masa kecil saya hingga sekarang, saya dapat menyimpulkan bahwa saya dengan pasti telah melalui tiap periode-periode dari awal hingga periode ke empat, karena memang usia saya yang saat ini sudah mencapai 21 tahun (curhat -_-)

Referensi : Gtedler, Margaret E. (2011). Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana





Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar